FILSAFAT
PENDIDIKAN
A. Definisi
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan adalah filsafat
yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan. Menurut Prof.
Imam Barnadib, Filsafat Pendidikan pada dasarnya merupakan penerapan suatu
analisis filosofis terhadap lapangan pendidikan. Sedangkan menurut John Dewey,
Filsafat merupakan teori umum dari pendidikan, landasan dari semua pemikiran
mengenai pedidikan.
B. Hubungan Filsafat dan Pendidikan
1. Hubungan keharusan
Berfilsafat
berarti mencari nilai-nilai ideal (cita-cita) yang lebih baik sedangkan
pendidikan mengaktualisasikan nilai-nilai ini dalam kehidupan manusia.
Pendidikan bertindak mencari arah yang terbaik, dengan berbekal teori-teori
pendidikan yang diberikan antara lain oleh pemikiran filsafat.
2. Dasar Pendidikan
Filsafat
mengadakan tinjauan yang luas terhadap realita termasuk manusia, maka dibahas
antara lain pandangan dunia dan pandangan hidup. Konsep-konsep ini selanjutnya
menjadi dasar atau landasan penyusunan tujuan dan metodologi pendidikan.
Pengalaman pendidik dalam realita
menjadi masukan dan pertimbangan bagi filsafat untuk mengembangkan pemikiran
pendidikan. Adapun manfaat mempelajari filsafat
pendidikan, antara lain:
a. Menjadikan
mahasiswa lebih kritis dan lebih dapat berpikir reflektif dalam memandang
persoalan pendidikan.
b. Memperluas
cakrawala berpikir mahasiswa agar lebih arif dalam memahami problem pendidikan.
c. Memecahkan
problem-problem dasar kependidikan dengan menggunakan kebebasan intelektual dan
tanggung jawab sosial
C. Kedudukan Filsafat Pendidikan sebagai Fondasi dan
Teori Pendidikan
Kedudukan filsafat pendidikan
sebagai fondasi dan teori pendidikan, antara lain:
1. Ilmu
pendidikan merupakan ilmu interdisipliner
2. Ilmu pendidikan dibangun atas
dasar atau fondasi utama: filsafat, psikologi, dan sosial.
3. Ilmu pendidikan hampir pasti
mempunyai dasar filosofinya, disamping dasar psikologis dan sosiologis.
D. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan
1. Merumuskan
secara tegas sifat hakiki pendidikan
2. Merumuskan hakikat manusia sebagai
subjek dan objek pendidikan
3. Merumuskan hubungan antara
filsafat, filsafat pendidikan, agama dan kebudayaan.
4. Merumuskan hubungan antara
filsafat, filsafat pendidikan dan teori pendidikan
5. Merumuskan hubungan antara
filsafat negara (ideologi), filsafat pendidikan dan politik pendidikan (sistem
pendidikan)
6. Merumuskan sistem nilai dan norma
atau isi moral pendidikan yang menjadi tujuan pendidikan.
E. Aliran Filsafat Pendidikan
Ada beberapa aliran dalam filsafat
pendidikan, diantaranya adalah: filsafat pendidikan esensialisme,
perenialisme,dan sebagainya. Berikut ini akan dibahas lebih lanjut mengenai
beberapa aliran filsafat pendidikan tersebut.
1. Filsafat
Pendidikan Idealisme
Filsafat Pendidikan Idealisme memandang bahwa realitas akhir adalah roh,
bukan materi, bukan fisik. Pengetahuan yang diperoleh melaui panca indera
adalah tidak pasti dan tidak lengkap. Aliran ini memandang nilai adalah tetap
dan tidak berubah, seperti apa yang dikatakan baik, benar, cantik, buruk secara
fundamental tidak berubah dari generasi ke generasi. Tokoh-tokoh dalam aliran
ini adalah: Plato, Elea dan Hegel, Emanuael Kant, David Hume, Al Ghazali.
2. Filsafat Pendidikan Realisme
Filsafat Pendidikan Realisme merupakan filsafat yang memandang realitas
secara dualitis. Realisme berpendapat bahwa hakekat realitas ialah terdiri atas
dunia fisik dan dunia ruhani. Realisme membagi realitas menjadi dua bagian,
yaitu subjek yang menyadari dan mengetahui di satu pihak dan di pihak lainnya
adalah adanya realita di luar manusia, yang dapat dijadikan objek pengetahuan
manusia. Beberapa tokoh yang beraliran realisme: Aristoteles, Johan Amos
Comenius, Wiliam Mc Gucken, Francis Bacon, John Locke, Galileo, David Hume,
John Stuart Mill.
3. Filsafat Pendidikan Materialisme
Filsafat Pendidikan Materialisme berpandangan bahwa hakikat realisme adalah
materi, bukan rohani, spiritual atau supernatural. Beberapa tokoh yang
beraliran materialisme: Demokritos, Ludwig Feurbach.
4. Filsafat Pendidikan Pragmatisme
Filsafat Pendidikan Pragmatisme dipandang sebagai
filsafat Amerika asli. Namun sebenarnya berpangkal pada filsafat empirisme
Inggris, yang berpendapat bahwa manusia dapat mengetahui apa yang manusia alami.
Beberapa tokoh yang menganut filsafat ini adalah: Charles sandre Peirce, wiliam
James, John Dewey, Heracleitos.
5. Filsafat
Pendidikan Eksistensialisme
Filsafat Pendidikan Eksistensialisme memfokuskan pada
pengalaman-pengalaman individu. Secara umum, eksistensialisme menekankn pilihan
kreatif, subjektifitas pengalaman manusia dan tindakan kongkrit dari keberadaan
manusia atas setiap skema rasional untuk hakekat manusia atau realitas.
Beberapa tokoh dalam aliran ini: Jean Paul Satre, Soren Kierkegaard, Martin
Buber, Martin Heidegger, Karl Jasper, Gabril Marcel, Paul Tillich.
6. Filsafat
Pendidikan Progresivisme
Filsafat Pendidikan Progresivisme bukan merupakan bangunan filsafat atau
aliran filsafat yang berdiri sendiri, melainkan merupakan suatu gerakan dan
perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918. Aliran ini berpendapat bahwa
pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang.
Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang
muatan. Beberapa tokoh dalam aliran ini : George Axtelle, william O. Stanley,
Ernest Bayley, Lawrence B.Thomas, Frederick C. Neff.
7. Filsafat Pendidikan Esensialisme
Esensialisme adalah suatu filsafat pendidikan konservatif yang pada mulanya
dirumuskan sebagai suatu kritik pada trend-trend progresif di sekolah-sekolah.
Mereka berpendapat bahwa pergerakan progresif telah merusak standar-standar
intelektual dan moral di antara kaum muda. Beberapa tokoh dalam aliran ini:
william C. Bagley, Thomas Briggs, Frederick Breed dan Isac L. Kandell.
8. Filsafat
Pendidikan Perenialisme
Filsafat Pendidikan Perenialisme merupakan suatu aliran dalam pendidikan
yang lahir pada abad kedua puluh. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi
terhadap pendidikan progresif. Mereka menentang pandangan progresivisme yang
menekankan perubahan dan sesuatu yang baru. Perenialisme memandang situasi
dunia dewasa ini penuh kekacauan, ketidakpastian, dan ketidakteraturan,
terutama dalam kehidupan moral, intelektual dan sosio kultual. Oleh karena itu
perlu ada usaha untuk mengamankan ketidakberesan tersebut, yaitu dengan jalan
menggunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi
pandangan hidup yang kukuh, kuat dan teruji. Beberapa tokoh pendukung gagasan
ini adalah: Robert Maynard Hutchins dan ortimer Adler.
9. Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme
Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan
progresivisme. Gerakan ini lahir didasarkan atas suatu anggapan bahwa kaum
progresif hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah
masyarakat yang ada sekarang. Rekonstruksionisme dipelopori oleh George Count
dan Harold Rugg pada tahun 1930, ingin membangun masyarakat baru, masyarakat
yang pantas dan adil. Beberapa tokoh dalam aliran ini:Caroline Pratt, George
Count, Harold Rugg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar