Jumat, 18 Juli 2014

Makalah Teori Belajar dan Pembelajaran


MANFAAT DAN KELEBIHAN TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN BAGI SEORANG GURU PROFESIONAL”


BAB I
PENDAHULUAN

Proses pendidikan merupakan hal yang sangat kompleks, yang didalamnya terlibat banyak unsur yang saling terkait, mulai dari guru, siswa, sarana, metode, strategi, media dan lain-lain.  Pendidikan bukan
saja bicara tentang hasil, tapi lebih kompleks lagi, sebenarnya pendidikan berkaitan dengan bagaimana proses untuk mencapai hasil. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.. Dari sini terlihat bahwa ada banyak tujuan yang ingin dicapai dengan berlangsungnya proses pendidikan yang diwujudkan dari pembelajaran di kelas.
Proses pembelajaran di kelas melibatkan guru sebagai pengajar dan siswa sebagai pebelajar. Seiring dengan pesatnya perkembangan pendidikan, pendidikan Indonesia saat ini menginginkan pembelajaran yang menempatkan guru tidak lagi sepenuhnya sebagai sumber dari segala sumber belajar, namun guru diharapkan menjadi fasilitator bagi proses belajar siswa. Siswa diharapkan aktif selama proses pembelajaran.
Selama proses pembelajaran guru harus memperhatikan latar belakang siswa yang berbeda-beda, baik dari segi kemampuan/intelegensi, suku/ras, agama,  kehidupan ekonomi dan sosial, latar belakang keluarga, dan lain-lain. Perbedaan ini membutuhkan penanganan khusus dari guru baik secara klasikal, maupun individual. Guru diharapkan mampu menciptakan kondisi lingkungan belajar yang kondusif, yang memungkinkan siswa untuk bisa mengembangkan seluruh kemampuan/potensi  yang ada dalam dirinya dan untuk membangun kepercayaan diripada siswa yang memiliki perbedaan latar belakang budaya.
Guru sebagai seorang pemimpin kelas, yang memiliki hak prerogative untuk mengatur pembelajaran, memegang peran penting serta tugas dan tanggung jawab yang berat. Guru tidak bisa sepenuhnya mengarahkan siswa, mengelola kelas untuk bertindak sesuai dengan arahan guru. Ada siswa yang patuh mengikuti petunjuk guru, dan sebaliknya ada beberapa siswa yang tidak mau mendengarkan/peduli dengan arahan guru dan tidak serius dalam belajar. Hal-hal semacam ini tentu menjadi masalah bagi guru. Karena itulah sesuai dengan amanah undang-undang, setiap guru hendaknya memiliki empat kompetensi, keempat kompetensi inilah yang akan menjadi modal bagi guru untuk mengelola dan melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Empat kompetensi tersebut adalah kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian dan kompetensi professional.


 
BAB II
PERMASALAHAN

Mengingat begitu banyaknya keanekaragaman pada siswa, maka seorang guru memerlukan cara khusus untuk menghadapi dan membantu siswa belajar. Salah satunya adalah dengan mengetahui berbagai model, pendekatan dan teori-teori belajar. Apakah guru-guru kita saat ini, terutama guru professional, benar-benar sudah menguasai teori belajar dalam melaksanakan pelajaran dan mendidik siswanya.
Masalah lain yang dihadapi guru saat ini adalah rendahnya minat belajar siswa, dan cara belajar siswa yang tidak serius, sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar siswayang terlihat  dari hasil ulangan harian dan ulangan semester siswa.  Dalam kelas yang terdiri atas siswa yang heterogen, ada siswa yang berkemampuan tinggi namun hasil belajarnya rendah. Hal ini salah satunya disebabkan oleh lingkungan disekitar yang tidak mendukung potensi siswa tersebut. Dan sebaliknya ada siswa dengan kemampuan sedang, namun  mendapatkan  nilai hasil belajar yang baik, karena motivasi belajar yang tinggi misalnya dengan kerajinan dalam belajar. Dan anak yang berkemampuan rendah, memiliki nilai hasil belajar yang  kurang baik. Berbagai perbedaan ini harus bisa disikapi guru dengan baik, sehingga perbedaan kemampuan ini tidak menjadi jurang kegagalan pendidikan di sekolah.
Guru sebagai pendidik professional perlu memikirkan bagaimana menghadapi siswa dengan pendekatan-pendekatan tertentu, sehingga dengan kemampuan yang dimilikinya, siswa dapat berkembang dengan baik dan optimal. Siswa yang berkemampuan rendah perlu perhatian lebih dari guru, agar tidak merasa rendah diri, dan terus memacu semangat belajar siswa. Namun jelas untuk mewujudkan semua ini tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Guru perlu usaha keras, memikirkan dan mencari solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan belajar siswanya. Seyogyanya pendidik professional dengan segala hak dan kewajibannya sebenarnya harus dibarengi dengan kualitas dan mutu output pendidikan.
Berdasarkan fenomena dan masalah–masalah ini, seorang pendidik professional seharusnya memiliki pengetahuan lebih tentang berbagai cara yang dapat membantu siswa belajar. Sesuai dengan perannnya sebagai fasilitator, seharusnya pendidik professional mengetahui dan memfasilitasi cara yang mempermudah siswa untuk belajar, salah satunya dengan memanfaatkan teori belajar.  Dengan mengetahui teori belajar diharapkan dapat membantu guru untuk mengembangkan potensi siswa, dan memberikan cara-cara yang tepat untuk mengatasi perbedaan / keanekaragaman kemampuan, sifat dan perilaku siswa dalam proses belajar.
Dari paparan diatas, yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah tentang manfaat dan kelebihan teori belajar dan pembelajaran bagi seorang guru profesional”.


BAB III
PEMECAHAN MASALAH


A.       Pengertian Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan, artinya tujuan dari kegiatan belajar ini adalah terjadinya perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek pribadi. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Slameto (2003:2) bahwa: “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Menurut Oemar (2008:27) “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Jadi dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi luas dari itu, yakni memahami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan.
Pembelajaran merupakan salah satu upaya peningkatan kondisi yang memungkinkan siswa dapat belajar. Suatu pembelajaran merupakan gabungan dari berbagai unsur-unsur yang mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran. Unsur-unsur tersebut meliputi orang-orang yang terlibat dalam pembelajaran, fasilitas, dan prosedur dari pembelajaran.

B.        Teori Belajar
Teori adalah cara-cara atau metode yang digunakan untuk mempelajari atau meneliti sesuatu dalam sesuatu proses pembelajaran. Berarti teori belajar adalah cara-cara yang digunakan untuk memahami tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ada banyak perkembangan teori belajar yang berbeda. Teori belajar memegang peranan penting sebagai suatu ilmu/pendekatan yang harus dikuasai untuk melihat pendidikan dari segi psikologi, baik itu kognitif , efektif dan psikomotor. Para ahli pendidikan terus mengembangkan berbagai riset untuk melihat cara belajar, bagaimana belajar itu terjadi. Ada beberapa teori yang melihat cara belajar yang diujicobakan pada binatang, pada kehidupan manusia itu sendiri, dan lain-lain.  Dengan pendekatan dan gagasan yang berbeda pada masing-masingnya, sehingga melahirkan berbagai teori belajar, yang dapat menjadi pedoman bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran dan mengahdapi siswa dalam belajar.

C.       Jenis-Jenis Teori Belajar
       1.      Teori Behaviorisme
Teori behaviorisme merupakan teori belajar yang berdasarkan atas perilaku. Teori belajar ini dikembangkan atas dasar perubahan perilaku individu yang diberikan stimulus tertentu. Riset pada teori ini umumnya dilakukan pada binatang. Binatang percobaan diberikan stimulus dan kemudian memperhatikan respon yang diberikan atas perbedaan perlakuan. Ada banyak tokoh pendidikan yang mengembangkan teori ini dan melakukan riset pada binatang.
Teori-teori belajar yang termasuk ke dalam kelompok behavioristik diantaranya:
a.       Koneksionisme, dengan tokohnya Thorndike
b.      Classical conditioning, dengan tokohnya Pavlop
c.       Operant conditioning, yang dikembangkan oleh Skinner
d.      Systematic behavior, yang dikembangkan oleh hull
e.       Contiguous conditioning, yang dikembangkan oleh Guthrie


2.      Teori Kognitivisme
Teori belajar kognitivisme bertujuan untuk mengkonstruksi prinsip-prinsip belajar secara  ilmiah yang diterapkan  ke situasi kelas dengan menghasilkan prosedur untuk mendapatkan hasil yang paling baik. Teori belajar kognitivisme menjelaskan bahwa belajar bukan sebatas Stimulus respon, melainkan bagaimana pengetahuan itu dipahami. Teori belajar kognitivisme menjelaskan tentang bagaimana orang belajar mencapai pemahaman atas dirinya dan lingkungan untuk mencapai tujuan atau disebut insight. Teori ini dikembangkan berdasarkan perilaku, cita-cita, cara-cara seseorang dan bagaimana ia memahami diri dan lingkungannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

3.      Teori Konstriktivisme
Teori konstruktivisme menekankan agar individu secara aktif menyusun dan membangun pengetahuan dan pemahaman. Konstruktivisme dikembang luas oleh Jean Piaget, ia dikenal sebagai seorang psikolog yang pada akhirnya lebih tertarik pada filsafat konstruktivisme dalam proses belajar teori konstruktivisme.

4.      Teori Humanistic
Menurut teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambatlaun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.
Tujuan utama teori humanistik adalah pendidik membantu siswa untuk mengembangkan dirinya, untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian pada proses belajar, ialah :

D.       Guru Profesional
Guru sebagai seseorang yang disebut pendidik di sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab yang berat untuk membimbing dan mendidik siswa. Sesuai dengan Bab 1 Pasal 1, Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, yang dikatakan sebagai  Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Dari penjelasan ini kita ketahui bahwa guru disebut sebagai profesional. Menurut Pasal 1 ayat 4 Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 profesional adalahn pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Namun kita menyadari untuk menyandang gelar sebagai pendidik profesional perlu proses yang cukup panjang, karena pendidik professional memiliki  ciri dan karakteristik tersendiri
Ada beberapa ciri-ciri guru professional, yaitu:
1.      Memiliki kemampuan intelektual yang diperoleh melalui pendidikan
2.      Memiliki pengetahuan spesialisasi 
3.      Menjadi anggota organisasi profesi
4.      Memiliki pengetahuan praktis yang dapat digunakan langsung oleh orang lain
5.      Memiliki teknik kerja yang dapat dikomunikasikan
6.      Memiliki kapasitas mengorganisasikan kerja secara mandiri atau self organization
7.      Mementingkan kepentingan orang lain
8.      Memiliki kode etik
9.      Memiliki sanksi dan tanggung jawab komunitas
10.  Mempunyai sistem upah/ standar gaji
11.  Budaya professional
12.  Melaksanakan pertemun professional tahunan

Keprofesionalan guru terkait dengan empat kompetensi utama yang harus dimilikinya, diantaranya adalah:
1.      Kompetensi Pedagogis. Kompetensi ini terdiri dari
a.          Memahami siswa secara mendalam.
b.         Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran.
c.          Melaksanakan pembelajaran.
d.         Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran,
e.          Mengembangkan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya.
2.      Kompetensi Kepribadian, kompetensi ini terdiri
a.       Kepribadian yang mantap dan stabil
b.      Kepribadian yang dewasa
c.       Kepribadian yang arif
d.      Kepribadian yang beribawa
e.       Kepribadian yang berakhlak mulia.
3.      Kompetensi Sosial, kompetensi ini terdiri dari
a.       Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa
b.      Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan ssesama pendidik dan tenaga kependidikan
c.       Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/ wali siswa dan masyarakat sekitar
4.      Kompetensi Profesional, kompetensi ini terdiri dari
a.      Substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi
b.      Menguasai struktur dan metode keilmuan,

Cirri-ciri dan kompetensi professional guru memperlihatkan bahwa tidak semua orang bisa disebut guru, dan tidak semua guru bisa disebut sebagai guru professional. Di negara kita saat ini, untuk menjadi seorang guru profesional dibutuhkan proses yang panjang, diantaranya  telah mengikuti pelatihan dan telah disertifikasi. Seorang guru dikatakan professional setelah adanya pengakuan sertifikasi dari lembaga pendidikan. Program sertifikasi guru dan dosen yang dicanangkan pemerintah, memberikan penghargaan terhadap profesi guru, berupa tunjangan sebesar gaji pokok. Penghargaan ini tentu harus dibarengi dengan mutu dan kemampuan seorang pendidik professional untuk mengelola proses pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pedidikan. Program sertifikasi yang harus dilalui guru dengan seleksi yang ketat, membuat guru harus menyiapkan diri untuk betul-betul memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk mengembangkan proses pembelajaran.
Namun kita menyadari, keprofesionalan seorang pendidik bukan saja terletak pada gelar sertifikasi yang disandangnya. Tapi lebih dari itu seorang pendidik professional dibuktikan dengan kinerja yang baik dalam mengelola proses pembelajaran dan menghasilkan output/lulusan yang berkualitas. Gelar pendidik/guru professional yang diperoleh dari program sertifikasi tidak lagi menjadi jaminan untuk keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Masih banyak guru yang tidak dapat menjalankan peran nya sebagai seorang yang professional dalam profesinya.  Hal ini perlu  menjadi perhatian guru, untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan di kelas. Guru perlu mengevaluasi kekurangan proses pembelajaran, dan mencari solusi yang tepat.
Salah satu solusi yang bisa digunakan guru adalah dengan mengkaji lebih dalam tentang berbagai teori belajar. Dengan mempelajari berbagai teori belajar yang ada diharapkan ini bisa membantu guru untuk memfasilitasi siswa belajar dengan lebih baik dan menggali berbagi manfaat yang dapat diperoleh dari teori belajar tersebut. Seorang guru yang profesional diharapkan dapat mengoptimalkan proses pembelajaran dengan banyak cara, salah satunya menganalisis semua teori-teori belajar yang ada menerapkannnya dalam proses pembelajaran.


E.        Manfaat Teori Belajar dan Pembelajaran bagi Seorang Guru Profesional
Guru sebagai seorang yang professional di bidang pendidikan, diharapkan dapat menguasai berbagai teori belajar yang ada. Hal ini dimaksudkan untuk membantu guru mencari cara terbaik untuk membantu siswa belajar. Sebagaimana yang kita ketahui ada banyak perbedaan pada diri masing-masing siswa. Sebuah kelas yang terdiri atas siswa yang heterogen dengan berbagai keanekaragaman, baik dari latar belakang keluarga, sosial, ekonomi, kemampuan dan lain-lain. Akan sangat sulit untuk mengelola dan mengarahkan sekian anak untuk belajar di dalam sebuah kelas, jika masing-masingnya mengemukakan keinginannya. Namun guru dituntut untuk bisa mengelola kelas baik secara klasikal maupun individual.
Penerapan beberapa teori belajar dapat memberikan banyak manfaat, baik itu bagi guru, bagi siswa dan bagi proses pembelajaran. Berikut manfaat teori belajar bagi guru professional :
1.      Sebagai pedoman/landasan bagi guru untuk melaksanakan proses pembelajaran
2.      Membantu guru memahami bagaimana siswa belajar
3.      Membantu guru untuk mewujudkan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien
4.      Membantu guru untuk merancang dan merencanakan proses pembelajaran
5.      Menjadi panduan guru dalam mengelola kelas
6.      Membantu guru mengevaluasi/menilai proses pembelajaran, sikap guru serta hasil belajar yang telah dicapai
7.      Membantu guru memberikan dukungan dan bantuan pada siswa agar siswa dapat mencapai prestasi optimal dan kesuksesan belajar
8.      Membantu guru membangun karakter pada diri siswa

F.        Kelebihan Teori Belajar dan Pembelajaran bagi Seorang Guru Profesional

Teori belajar dan pembelajaran memiliki kelebihan bagi seorang guru professional, yaitu:
1.      Meningkatkan profesionalisme guru sebagai tenaga pendidik
2.      Membuat penemuan-penemuan menjadi sistematis
3.      Alat pendeteksi bagi guru dalam mempelajari psikolgis peserta didik
4.      Alat prediksi dalam melakukan eksperimen dalam proses pembelajaran


BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Teori belajar adalah cara-cara yang digunakan untuk memahami tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Ada 4 jenis teori belajar yaitu:
1.      Teori Behaviorisme
2.      Teori Kognitivisme
3.      Teori Konstruktivisme
4.      Teori Humanistik
Guru professional adalah seseorang yang mememiliki pengetahuan, kemampuan dan keahlian khusus dalam bidangnya, sehingga ia dapat menjalankan tugas dan fungsinya untuk membantu proses belajar siswa dengan kemampuann yang semaksimal mungkin.
Manfaat teori belajar dan pembelajaran bagi seorang guru professional yaitu
1.      Sebagai pedoman/landasan bagi guru untuk melaksanakan proses pembelajaran
2.      Membantu guru memahami bagaimana siswa belajar
3.      Membantu guru untuk mewujudkan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien
4.      Membantu guru untuk merancang dan merencanakan proses pembelajaran
5.      Menjadi panduan guru dalam mengelola kelas
6.      Membantu guru mengevaluasi/menilai proses pembelajaran, sikap guru serta hasil belajar yang telah dicapai
7.      Membantu guru memberikan dukungan dan bantuan pada siswa agar siswa dapat mencapai prestasi optimal dan kesuksesan belajar
8.      Membantu guru membangun karakter pada diri siswa
Teori belajar dan pembelajaran memiliki kelebihan bagi seorang guru professional, yaitu:
1.      Meningkatkan profesionalisme guru sebagai tenaga pendidik
2.      Membuat penemuan-penemuan menjadi sistematis
3.      Alat pendeteksi bagi guru dalam mempelajari psikolgis peserta didik
4.      Alat prediksi dalam melakukan eksperimen dalam proses pembelajaran

B.     Saran
1.      Guru professional hendaknya mempelajari berbagai teori belajar
2.      setiap guru professional diharapkan dapat menerapkan berbagai teori belajar yang ada, karena dengan penerapan teori belajar ada banyak sekali manfaat yang kita peroleh untuk mendukung pelaksanaan pembeljaran
3.      Guru professional dapat menerapkan teori belajar yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi materi pelajaran yang diajarkan


DAFTAR RUJUKAN

Oemar Hamalik. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional




Tidak ada komentar:

Posting Komentar